
Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan dunia digital, SMK Muhammadiyah 2 Bantul terus berkomitmen menanamkan nilai-nilai budaya lokal kepada siswanya. Salah satu wujud nyatanya adalah melalui ekstrakurikuler batik, kegiatan yang menjadi wadah bagi siswa untuk menyalurkan kreativitas sekaligus melestarikan warisan budaya Indonesia.
Ekskul batik diadakan secara rutin setiap minggu di ruang praktik seni sekolah, di bawah bimbingan guru pembina dan instruktur batik berpengalaman. Dalam kegiatan ini, siswa belajar berbagai teknik membatik mulai dari membuat pola, mencanting, pewarnaan, hingga proses pelorodan (menghilangkan malam). Setiap tahap dilakukan dengan teliti dan penuh kesabaran, mencerminkan nilai disiplin dan ketekunan.
Lebih dari sekadar menggambar di atas kain, kegiatan ini juga mengajarkan filosofi mendalam tentang keindahan, kesabaran, dan kebanggaan terhadap budaya bangsa. Banyak karya siswa yang berhasil menampilkan corak khas, seperti motif tumbuhan, fauna, hingga simbol-simbol yang merepresentasikan semangat pelajar Muhammadiyah.
Guru pembina ekskul batik menyampaikan bahwa kegiatan ini mendapat antusiasme tinggi dari para siswa. “Anak-anak tidak hanya belajar membatik, tetapi juga belajar mencintai proses dan memahami makna di balik setiap goresan malam. Ini menjadi cara sederhana tapi bermakna untuk menanamkan nilai karakter dan budaya,” ujarnya.
Dengan adanya ekstrakurikuler ini, SMK Muhammadiyah 2 Bantul berharap dapat mencetak generasi muda yang kreatif, berkarakter, dan bangga terhadap budaya bangsa sendiri.
“Dari canting ke kain, dari tangan ke hati — membatik bukan sekadar seni, tapi bentuk cinta pada budaya negeri.”




